Produsen Otomotif Jepang, Nissan memperkenalkan XTRONIC Continuously Variable Transmission (CVT) generasi terbaru yang akan digunakan pada kendaraan bermesin 2,0 dan 3,5 liter. Dijelaskan, transmisi ini juga akan digunakan pada mobil hibrida berpenggerak roda depan.
Nissan menilai, teknoligi baru ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi kerja mesin konvensional (motor bakar).
Irit 10 Persen
XTronic CVT baru ini mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar sampai dengan 10 persen dibandingkan dengan CVT yang digunakan pada saat ini (dibandingkan dengan kendaraan yang sama). Keunggulan lain, perbandingan gigi bisa dibuat menjadi 7,0 dan gesekan berkurang sampai dengan 40 persen.
Nissan menggabungkan XTronic baru tersebut dengan Adaptive Shift Control (ASC) atau pengaturan perpindahan gigi disesuaikan dengan gaya pengemudi dan kondisi jalan. Hasilnya, transmisi baru ini lebih responsif plus akselerasi yang makin cepat. Mobil juga makin mantap untuk dikebut pada putaran tinggi dan mengurangi suara berisik.
Untuk mendapatkan perbandingan 7,0, puli poros berdiameter lebih kecil digabungkan dengan sabuk (belt) hasil rekayasa terbaru. Rentang perbandingan antara dua puli meningkat namun pertambahan jarak aksialnya tetap kecil. Hasilnya, perbandingan perpindahan putaran dari mesin ke “output” transmisi bisa mencapai 7,0, khususnya pada mesin 2.0 liter. Nissan menilai ini, prestasi pertama kali dicapai di dunia.
Gesekan Turun 40 persen
Untuk ini, Nissan menggunakan pompa oli yang lebih kecil. Cara ini dilakukan agar kebocoran oli yang terjadi bisa dicegah.Tekanan oli bisa dikurang karena gesekan antara permukaan puli dan belt kini menjadi berkurang.
Untuk ini, Nissan menggunakan pompa oli yang lebih kecil. Cara ini dilakukan agar kebocoran oli yang terjadi bisa dicegah.Tekanan oli bisa dikurang karena gesekan antara permukaan puli dan belt kini menjadi berkurang.
Selanjutnya digunakan oli dengan formulasi khusus, yaitu dengan Oli viskositas rendah. Gesekan pun berkurang. Untuk ini, 60 persen komponen pompa oli mengalami modifikasi.
Shift Control (ASC)
ASC selalu memantau gerak-gerik pengemudi melalui akselerasi (menekan pedal gas) dan kecepatan kendaraan. ASC selanjutnya memilih perbandingan gigi yang optimal sesuai dengan kondisi kerja pengemudi. Hebatnya lagi, pengemudi bisa menentukan putaran mesin dan kecepatan mobil ketika berakseleasi.
Mobil Hibrida
Nissan juga menilai, teknologi CVT baru ini cocok untuk mobil hibrida dengan penggerak roda depan, baik dari segi biaya maupun kemasan. Gabungan motor listrik, dua kopling XTronic CVT generasi baru, baterai lithium-ion dan mesin supercharger 2.5 liter, bisa dikemas secara ringkas. Untuk ini tidak diperlukan rancangan bodi khusus, bahkan bisa mengakomodasi mesin 3.5 liter.
Shift Control (ASC)
ASC selalu memantau gerak-gerik pengemudi melalui akselerasi (menekan pedal gas) dan kecepatan kendaraan. ASC selanjutnya memilih perbandingan gigi yang optimal sesuai dengan kondisi kerja pengemudi. Hebatnya lagi, pengemudi bisa menentukan putaran mesin dan kecepatan mobil ketika berakseleasi.
Mobil Hibrida
Nissan juga menilai, teknologi CVT baru ini cocok untuk mobil hibrida dengan penggerak roda depan, baik dari segi biaya maupun kemasan. Gabungan motor listrik, dua kopling XTronic CVT generasi baru, baterai lithium-ion dan mesin supercharger 2.5 liter, bisa dikemas secara ringkas. Untuk ini tidak diperlukan rancangan bodi khusus, bahkan bisa mengakomodasi mesin 3.5 liter.
sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment