Thursday, July 28, 2011

Suzuki RIII Calon Suzuki APV Baru?


Jakarta - Sebelumnya, sempat digembar-gemborkan kalau mobil konsep Suzuki RIII bakal diproduksi massal. Informasi tersebut dipertegas dengan isu yang mencuat kalau Suzuki Indomobil Sales sudah menyiapkan model baru dari Suzuki APV.

Nah, kabarnya, Suzuki APV terbaru bakal dilahirkan dari DNA mobil konsep Suzuki RIII. Meski tidak diungkapkan secara langsung, namun Direktur Marketing Suzuki Indomobil Sales, Endro Nugroho mengisyaratkan akan rencana tersebut

."APV terbaru proyeknya terus berjalan, sedang kita siapkan, paling cepat tahun depan. Nantinya akan benar-benar full model change," ungkap Endro.

Ungkapan Endro yang mengungkap kalau APV terbaru bakal berubah total diperkuat dengan pernyataannya, kalau mobil konsep yang dipajang di IIMS 2010 lalu, bakal menjadi cikal bakal Suzuki APV. Dan kita tau, Suzuki RIII merupakan salah satu mobil konsep Suzuki di IIMS 2010.

"Ya, memang mengarah kesana, mobil yang tahun lalu di pajang di IIMS," ungkap Endro.

Sebelumnya, sepmpat kepergok kamera generasi terbaru dari Suzuki APV. Tampangnya memang tidak lagi sesederhana saat ini, desain lekuk dan garisnya makin komplek dan makin menyiratkan sebuah mobil keluarga yang moderen.

Sayang, belum ada informasi lebih lanjut mengenai rinciannya. Jadi, bersabar saja yaa.

(Sumber : mobil.otomotifnet.com)





Tuesday, July 19, 2011

Pengetesan Motor Starter


1. Pengetesan Pull In Coil

  • Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
  • Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor starter
  • Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong over raning clutch ke depan

Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil

2. Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai dengan terminal C.
Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan

3. Pengetesan Kumparan Medan
1. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan.

2. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas.


4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
1. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.

2. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan kontinuitas.

5. Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.

2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal dari buku pedoman.

3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah buku pedoman, ganti dengan yang baru.
6. Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam.
Sumber : http://dianherdian.blogspot.com

Cara Kerja Motor Starter



1. Posisi Kunci Kontak ST
Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar lambat.


Bagan Aliran arus:

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh
Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran fly wheel.

Bagan Aliran arus:

3. Saat Kunci Kontak Posisi On
Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi:

Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel.
Bagan Aliran arus:

Rangkaian motor Starter Mobil


Komponen Sistem Starter
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
  • Kunci kontak (ignition switch)
  • Fuse ( fusibel link )
  • Kabel penghubung
  • Baterai
  • Motor Starter


Kunci Kontak :
  • Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
  • ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
  • ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
  • START : untuk Start

Sekering (Fuse) :


Baterai :


Kabel :


Rangkaian Sistem Starter

Cara Menghidupkan Motor Starter
Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda gigi fly wheel dan hasilnya Engine akan Running.


Prinsip Kerja Motor Starter


1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui lilitan kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Fleming Left Hand Rule
  • Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
  • Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
  • Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

2. Prinsip Kerja Motor Stater.
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.

Komponen Sistem Motor starter Mobil

Definisi Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (Roda Gila) pada saat pertama kali melakukan start sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.


 Gambar Motor Starter

Bagian-Bagian Motor Starter
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak/putaran untuk memutarkan fly wheel. Sehingga mesin hidup.

Bagian-bagian Motor Starter:
  • Saklar Starter (Selenoid )
  • Kumparan Medan (Field Coil )
  • Kumparan Jangkar
  • Sikat Arang ( Brush )
  • Armatur dan komutator
  • Over running clutch dan roda gigi pinion

1. Saklar magnet ( Magnetic Switch )
Saklar Magnet bekerja sebagai saklar utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan menariknya.

Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
  • Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
  • Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
  • Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil  dan hold in coil  melalui plat kontak

2. Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehingga  menghasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field coil dihubungkan dengan Armature coil secara seri melewati sikat arang (brush).

3. Kumparan Jangkar (Armature).
Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui sikat arang (brush).

4. Sikat dan Pemegang Sikat .
Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat.

5. Over Running Clutch dan Roda Gigi Pinion.
Over Runing Clutch berfungsi untuk : Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda gigi pinion.dan Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaranfly wheel.


Roda Gigi pinion berfungsi meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.